Sekapur Sirih Ketua Komite Eksekutif
Prof. Muhammad Romli
Masukan telah banyak diterima dari berbagai pengguna website IABEE baik dari program studi, perguruan tinggi, maupun para evaluator akreditasi yang kemudian mendorong IABEE untuk mendesain ulang website tersebut dan hasilnya adalah penampilan baru sebagaimana yang kita nikmati sekarang. Harapan kami, selain lebih menarik, desain yang baru ini dapat menyajikan isi pesan yang lebih terorganisasi, mudah dipahami dan diakses. Kami ucapkan terima kasih atas masukan-masukan dari semua pihak dan juga kepada working group atas kerja keras yang telah dilakukan. Ini merupakan salah satu wujud dari implementasi Kebijakan Mutu IABEE yang memastikan berlangsungnya perbaikan kualitas secara berkelanjutan.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2023, IABEE telah mengadopsi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dan telah tersertifikasi oleh TUV Rheinland Indonesia.
Tahun 2024 ditandai dengan diterimanya IABEE sebagai anggota signatory penuh Seoul Accord (untuk bidang IT and Computing), setelah dua tahun sebelumnya (2022) menjadi anggota signatory penuh Washington Accord (untuk bidang Engineering). Dengan demikian, program-program studi yang terakreditasi oleh IABEE dinilai, oleh anggota-anggota signatory accord yang lainnya, mampu untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi untuk memasuki dunia kerja profesional sesuai bidangnya masing-masing. Ini merupakan bukti wujud komitmen IABEE untuk secara aktif meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia menuju pengakuan internasional.
Pada kesempatan ini, diucapkan terima kasih kepada Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Infokom yang telah memberikan kepercayaan kepada IABEE untuk melaksanakan akreditasi program studi level internasional bidang IT dan Computing dan mendukung keberhasilan dalam keanggotaan di Seoul Accord. Ini merupakan salah satu realisasi dari MoU antara PII dan APTIKOM serta antara IABEE dan LAM Infokom.
Pada tahun ini, IABEE tengah mempersiapkan proposal untuk bergabung dalam education accord di bawah International Engineering Alliance (IEA) lainnya, yaitu Sydney Accord dan Dublin Accord. Sydney Accord adalah kesepakatan pengakuan internasional untuk program studi Sarjana Terapan (D4) bidang engineering technology, sedangkan Dublin Accord adalah untuk program studi D3 bidang engineering technician. Kami berharap pada pertemuan tahunan IEA 2025 yang akan datang di Mexico, IABEE diterima sebagai provisional signatory pada kedua accord tersebut, sehingga pada tahun 2027 dapat bergabung menjadi full signatory setelah lulus dari Verification Review yang akan dilakukan oleh beberapa negara anggota signatory yang ditunjuk oleh IEA pada tahun 2026.
IABEE mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang telah memberikan dukungan selama proses inisiasi dan persiapan menuju keanggotaan Sydney dan Dublin Accord. Apresiasi yang tinggi juga disampaikan kepada pemerintah yang telah memberikan pengakuan kepada IABEE sesuai dengan Keputusan Menteri DIKBUDRISTEK Nomor 236/O/2024 sebagai Lembaga Akreditasi Internasional untuk bidang-bidang teknik, teknologi, rekayasa, informatika, dan komputasi. Hal ini sangat sejalan dengan pengertian akreditasi internasional yang kami pahami, yaitu akreditasi yang memberikan pengakuan substantial equivalence secara internasional.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi juga tidak dapat dilepaskan dari dukungan dunia industri. Industri adalah pihak yang memperoleh manfaat langsung atas outcome yang dihasilkan dari dunia pendidikan, sebelum pada akhirnya memberikan impact yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dengan demikian, IABEE selalu berupaya agar akreditasi mampu memberi nilai tambah terhadap kualitas lulusan. Menyadari akan hal ini, IABEE terus menjalin hubungan dan meningkatkan keterlibatan dunia industri. Saat ini peran industri masih terbatas berupa penyediaan evaluator akreditasi berlatar belakang praktisi industri dan pemberian masukan tentang kompetensi profesional yang diperlukan. Ke depan, industri diharapkan dapat berperan secara lebih strategis dan permanen, misalnya dalam bentuk member of society bersama-sama dengan academic society.