
Jadwal dan Alur Proses Evaluasi Akreditasi untuk General Accreditation (GA) dan Provisional Accreditation (PA) IABEE Siklus 2025-2026
03 Maret 2025Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) kembali membuka pendaftaran akreditasi program studi untuk Siklus 2025-2026. Berikut adalah jadwal untuk evaluasi General Accreditation (GA) dan Provisional Accreditation (PA):
- Pendaftaran General Accreditation (GA): 8–25 April 2025
Selengkapnya dapat dilihat pada halaman berikut: Jadwal Evaluasi GA - Pendaftaran Provisional Accreditation (PA): 8–25 April 2025
Selengkapnya dapat dilihat pada halaman berikut: Jadwal Evaluasi PA
Ringkasan Proses Evaluasi Akreditasi IABEE
Proses evaluasi akreditasi IABEE berlangsung selama 11,5 bulan melalui Sistem Evaluasi Online (OES). Tim evaluasi terdiri dari Ketua Tim dan evaluator, dengan jumlah berbeda untuk General Accreditation (GA) dan Provisional Accreditation (PA). Evaluator berasal dari akademisi dan praktisi industri terkait, ditunjuk oleh Komite Evaluasi dan Akreditasi (EAC) setelah dipastikan bebas dari konflik kepentingan.
Tahapan Evaluasi:
- Evaluasi Dokumen: Tim evaluator meninjau dan menyusun laporan penelaahan. Program dapat memberikan tanggapan atau bukti tambahan jika diperlukan.
- Visitasi Lapangan: Dilakukan untuk verifikasi langsung melalui wawancara, observasi, dan pengecekan fasilitas. Visitasi berlangsung 2,5 hari kerja (GA) atau 1 hari kerja (PA).
- Laporan Evaluasi: Tim menyusun Laporan Evaluasi Pertama, berisi temuan, kekuatan, dan kekurangan yang dapat diperbaiki dalam 30 hari.
- Keputusan Akreditasi: Laporan akhir dibahas dalam Rapat Harmonisasi Disiplin dan Rapat Pleno EAC, sebelum keputusan final diberikan oleh Majelis Akreditasi (AC).
Selengkapnya dapat dipelajari dalam dokumen Rules and Procedures for Evaluation and Accreditation (RPEA) atau alur evaluasi akreditasi di laman resmi IABEE berikut: Alur Proses Evaluasi Akreditasi

Dr. Ilham Habibie dan Prof. ATM Resmi Dilantik sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PII Periode 2024-2027
10 Desember 2024Yogyakarta menjadi saksi pelantikan Dr.-Ing. Ilham Akbar Habibie sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2024-2027 dalam Kongres XXIII PII yang berlangsung baru-baru ini. Ilham Habibie menggantikan Ketua Umum sebelumnya, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, setelah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum periode 2021-2024. Bersama Prof. ATM sebagai Wakil Ketua Umum, mereka membawa visi baru untuk memperkuat peran insinyur dalam pembangunan nasional dan internasional.
Dalam sambutannya, Dr.-Ing. Ilham Habibie menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja berkualitas dan memperkuat kontribusi PII dalam berbagai proyek strategis, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Saya percaya insinyur Indonesia mampu memberikan dampak besar dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Kita memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lapangan kerja dan solusi berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Dr.-Ing. Ilham. Beliau juga menyoroti pentingnya sinergi antara insinyur, pemerintah, dan sektor industri dalam mendukung agenda pembangunan strategis nasional seperti program Asta Cita yang melibatkan berbagai disiplin teknik.
Ketua Umum sebelumnya, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, menyampaikan apresiasi atas kemajuan yang telah dicapai PII selama tiga tahun terakhir. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara PII, pemerintah, dan industri adalah kunci keberhasilan berbagai program kerja, termasuk dukungan untuk agenda strategis nasional di bidang energi dan teknologi berkelanjutan. Dr. Ir. Danis berharap Dr.-Ing. Ilham dan Prof. ATM dapat melanjutkan tradisi ini, membawa inovasi, dan menjadikan PII lebih adaptif terhadap tantangan global. “Ketua Umum PII selanjutnya harus melanjutkan program sebelumnya, terutama dalam mendukung program pemerintah saat ini. Sinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain harus diperkuat untuk menjawab tantangan di berbagai sektor, termasuk energi, pangan, dan pembangunan IKN,” ujar Dr. Ir. Danis.
Selain itu, kongres ini juga menjadi ajang untuk mempererat kolaborasi antara insinyur dari berbagai sektor. Prof. ATM menegaskan komitmennya untuk menciptakan tata kelola PII yang lebih adaptif dan bermartabat. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendekatan humanistik dan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem keinsinyuran di Indonesia. “Kita perlu mengintegrasikan inovasi teknologi dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal untuk menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dan bermanfaat luas,” tegas Prof. ATM.
Ucapan Selamat dan Terima Kasih
Batap IABEE dan LAM Teknik PII mengucapkan selamat atas pelantikan Dr. Ir. Ilham Akbar Habibie dan Prof. ATM sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PII periode 2024-2027. Dengan kepemimpinan baru ini, diharapkan PII dapat terus berinovasi dan memperkuat posisi insinyur Indonesia di tingkat global.
Serta menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga atas dedikasi dan kepemimpinannya selama periode 2021-2024. Di bawah kepemimpinannya, PII telah berhasil memperkuat profesionalisme insinyur dan memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan nasional. Semoga semangat dan kontribusinya menjadi inspirasi bagi generasi insinyur berikutnya.

Press Release : Pengukuhan IABEE sebagai Anggota Washington Accord Signatory
08 Mei 2024Dalam sidang tahunan International Engineering Alliance Meeting (IEAM) yang diselenggarakan pada 11-15 Juni 2023 di Taichung, Taiwan, Washington Accord (WA) mengukuhkan secara aklamasi status Full Signatory bagi PII/IABEE dengan hak keanggotaan penuh dan pengakuan kesetaraan substansial (substantial equivalent) yang berlaku secara retroaktif sejak 2021. Washington Accord adalah perjanjian internasional antar lembaga-lembaga penyelenggara akreditasi program studi sarjana bidang keteknikan. Dengan pengukuhan ini, maka sarjana yang dihasilkan oleh program studi yang terakreditasi oleh IABEE mulai tahun 2021 diakui “substantially equivalent” dengan lulusan program studi yang diakreditasi oleh 22 negara anggota WA lainnya dalam memenuhi persyaratan untuk mempersiapkan lulusan memasuki praktik keinsinyuran.
IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education) merupakan Badan Tetap dalam organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Pembentukan IABEE diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, yang kemudian bekerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui kerjasama bilateral JICA pada tahun 2014. Dalam kerjasama tersebut, JICA mengikutsertakan JABEE, yang telah menjadi Signatory WA, untuk membantu IABEE dalam memenuhi semua persyaratan untuk keanggotaan accord, termasuk dalam penyusunan kriteria akreditasi berlevel internasional yang berbasis Capaian Pembelajaran Lulusan (Outcome-based Education/OBE).
IABEE bersama mentor (JABEE)
Akreditasi IABEE bersifat sukarela. Program studi yang berhasil meraih akreditasi IABEE (tipe General Accreditation/GA) dapat disetarakan dengan akreditasi nasional berperingkat “Unggul” sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 5 tahun 2020. Program studi terakreditasi IABEE yang tetap memelihara status akreditasinya dibebaskan dari pengajuan ulang akreditasi nasional yang bersifat wajib.
Sebelum berstatus signatory, IABEE telah menjadi anggota WA dengan status Provisional Signatory pada sidang tahunan IEAM Juni 2019 di Hong Kong dengan target dapat menjadi signatory pada 2021. Untuk menjadi signatory, anggota provisional signatory harus menjalani review verifikasi secara fisik oleh tim dari 3 negara yang dibentuk oleh WA, untuk menilai apakah sistem dan implementasi evaluasi akreditasi dinilai memenuhi persyaratan WA. Tim review tersebut akan menilai sistem evaluasi akreditasi IABEE dan mengobservasi pelaksanaannya pada 4 program studi yang dipilih.
Proposal pengajuan status signatory IABEE telah dilakukan pada tahun 2020 dan tim review verifikasi telah disetujui oleh WA untuk dibentuk. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19 yang melanda dunia, seluruh aktivitas review WA, termasuk review ke Indonesia, ditunda. Oleh karena pandemi COVID-19 berlanjut, maka pada tahun 2021 WA mengubah peraturan review verifikasinya melalui kombinasi antara review daring dan review fisik. Tim Review Verifikasi WA yang telah dibentuk (Australia, New Zealand, dan Cina) kemudian melakukan review secara daring dalam periode 14 Oktober 2021 hingga 10 Februari 2022. Berdasarkan review tahap pertama tersebut, tim verifikasi menyimpulkan dalam laporannya bahwa Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan oleh IABEE di dalam kriteria akreditasinya dinilai memiliki kesetaraan substansial dengan kriteria WA. Selain itu, tim verifikasi juga menilai bahwa sistem evaluasi akreditasi yang dijalankan IABEE terbukti kokoh dan objektif dalam memastikan program studi mampu menjalankan sistem pendidikan berbasis capaian pembelajaran lulusan. Setelah mempelajari laporan tim verifikasi, 21 negara anggota signatory WA secara aklamasi sepakat untuk memberikan status signatory kepada PII/IABEE pada sidang online IEAM tanggal 1 Juli 2022.
Review verifikasi selanjutnya dilaksanakan dengan kunjungan fisik ke Indonesia oleh salah satu anggota tim review verifikasi (New Zealand) pada 23-26 Januari 2023 untuk mengkonfirmasi dan mengklarifikasi proses review online terhadap 2 dari 4 program studi yang telah sebelumnya diobservasi. Berdasarkan laporan hasil kunjungan fisik inilah sidang sesi tertutup WA pada IEAM 14 Juni 2023 memutuskan secara aklamasi untuk mengukuhkan status Full Signatory WA kepada IABEE dengan hak keanggotaan penuh dan pengakuan kesetaraan substansial yang berlaku retroaktif sejak 2021.
Delegasi IEAM Taichung (Washington Accord, Sydney Accord dan APEC.Eng Agreement)
IABEE mulai mengakreditasi program studi tahun 2016. Hingga saat ini (2023), IABEE telah memberikan akreditasi internasional terhadap 98 program studi sarjana teknik dari berbagai institusi pendidikan tinggi negeri maupun swasta. Daftar program studi terakreditasi IABEE dipublikasikan melalui situs web IABEE dengan alamat: https://evaluation.iabee.or.id/#/accreditation/summary/search
Akreditasi IABEE bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan sistem pendidikan berbasis Capaian Pembelajaran (OBE) yang diakui secara global. Diterimanya PII/IABEE sebagai signatory WA merupakan batu loncatan pertama dalam mewujudkan tujuan tersebut.
IABEE menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang setinggi-setingginya kepada Kemdikbudristek, JABEE sebagai mentor, JICA, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung pencapaian IABEE, demi kemajuan pendidikan teknik Indonesia.
Anggota Washington Accord
Lembaga Akreditasi | Provisional Status | Signatory Status |
Anggota pendiri: ABET (USA), Eng. Canada, ECUK (Inggris), EA (Australia), IE (Irlandia) dan EngNZ (New Zealand) | – | 1989 |
HKIE (Hong Kong) | Belum ada sistem | 1995 |
ECSA (South Africa) | 1994 | 1999 |
JABEE (Japan) | 2001 | 2005 |
IES (Singapore) | 2003 | 2006 |
BEM (Malaysia) | 2003 | 2009 |
ABEEK (Korea) | 2005 | 2007 |
IEET (Taiwan) | 2005 | 2007 |
AEER (Rusia) | 2007 | 2012 |
NBA (India) | 2007 | 2014 |
IESL (Sri Lanka) | 2007 | 2014 |
MUDEK (Turki) | 2010 | 2011 |
PEC (Pakistan) | 2010 | 2017 |
IEB (Bangladesh) | 2011 | |
CAST (Cina) | 2013 | 2016 |
PTC (Filipina) | 2013 | |
ICACIT (Peru) | 2014 | 2018 |
CFIA (Costa Rica) | 2015 | 2020 |
CACEI (Mexico) | 2016 | 2021 |
ACREDITA CI (Chile) | 2018 | |
PII/IABEE (Indonesia) | 2019 | 2021 |
COE (Thailand) | 2019 | |
MEC (Myanmar) | 2019 | |
ETEC (Saudi Arabia) | 2022 |